Di sesi kedua dalam training penelitian kuantitatif, Priyo menjelaskan kembali adanya ragam variabel di riset kuantitatif
serta adanya anova (Analysis of Variable). Ia mengajak
dan mendorong kajian lebih lanjut untuk mahasiswa tentang Uji T- T test. Melalui
rumus Spearman Brown dalam riset kuantitatif ini digunakan untuk menghitung
reliabilitas seluruh tes. Hasilnya dihitung melalui tabulasi data. Jika, Hitung
lebih besar, maka dikatakan tidak normal, namun jika tabel lebih besar, maka
dikatakan normal.
Penelitian kuantitatif banyak menggunakan model korelasi,
regresi, eksperimen yakni didahului uji homoginitas serta uji
beda. Jika menggunakan lebih dari 5 variabel maka dipakai aplikasi SPSS.
Model regresi paling
populer digunakan dalam riset kuantitatif. Adapun instrumen paling penting pada riset tersebut berupa angket. Sebelum
angket yang banyak dipakai saat ini, ada namanya uji varel (validitas dan
reliabilitas) yang digunakan untuk turun ke lapangan guna memperoleh data dan
setelahnya diolah.
Ada uji prasyarat untuk menganalisis data yang diperoleh
yakni uji normalitas yang terdiri dari dua macam. Pertama, normal dengan memakai
statistik parametris, dan produk metrik. Kedua, tidak normal dengan tanpa atau non parametris serta
memakai sperman dan jumlah rumusnya ada 2).
Selanjutnya, signifikasi digunakan untuk
uji kesalahan, uji toleran. Ada 5% (untuk penelitian sosial), ada 1 % (untuk penelitian
senjata/alat perang), T2 -T tabel. Saat proses analisis data, (Ha: ada, Ho: tidak ada) tergantung olah
datanya. Terakhir, saudara priyo lebih mengedepankan praktek pada riset
kuantitif ini. Imbuhnya. (tim redaksi).
Ngaji Penelitian Kuantitatif Bersama Pak Priyo (2)
Reviewed by Admin
on
18:50
Rating:
No comments: