LPPM IPMAFA: Money Politic Masih Berpotensi Dalam Pilkada Pati


Calon tunggal dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pati 2017 menjadi fenomena menarik bagi masyarakat Pati khususnya para akademisi kampus Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) yang menyelenggarakan seminar Pilkada kemarin (26/11/2016).
Menarik karena ternyata meski hanya dengan calon tunggal, tidak menutup kemungkinan praktek money politic tetap akan terjadi. Demikian disampaikan Sri Naharin dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Ipmafa.
“Apapun kondisinya baik itu calon tunggal maupun banyak calon sangat dimungkinkan terjadinya praktik money politic. Meskipun satu itu kan tetap ada kepentingan. Pastinya untuk memperoleh suara untuk kemenangannya” tutur Naharin,
Menurutnya, praktek politik uang dalam setiap hajatan pilkada dimungkinkan tetap terjadi untuk mengakomodir kepentingan pasangan calon. Terlebih, dari penelitian yang dilakukan oleh LPPM pada tahun 2015 telah disimpulkan bahwa mayoritas warga Pati akan memberikan suaranya jika diberikan sesuatu baik barang atau uang.
Praktik politik uang ini dianggap sebagai kejahatan besar dalam kehidupan berdemokrasi karena memicu munculnya perilaku korup dan demoralisasi dalam kehidupan politik.  “Politik yang dibangun di atas praktik politik kotor politik uang akan menghadirkan politikus dan pemimpin kotor yang hipokrit dan berpikiran pragmatis,” jelas Dekan Fakultas Dakwah Ipmafa tersebut.
Ia berharap dari Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pati 2017, masyarakat dapat memilih calon pemimpin Pati yang kredibel dengan pola kepemimpinan yang baik, dan punya kepedulian yang tinggi pada masyarakat.
LPPM IPMAFA: Money Politic Masih Berpotensi Dalam Pilkada Pati LPPM IPMAFA: Money Politic Masih Berpotensi Dalam Pilkada Pati Reviewed by Admin on 18:53 Rating: 5

No comments:

Theme images by sndr. Powered by Blogger.