Penguatan Kompetensi Dosen IPMAFA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) Pati mengadakan kegiatan "Penguatan Kompetensi Penelitian, PkM, dan Publikasi Ilmiah Dosen IPMAFA". Acara digelar pada Selasa (14/2) mulai pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB di Aula 2 lantai 2 kampus IPMAFA.

Jajaran pimpinan IPMAFA mulai Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, serta segenap dosen hadir dan berpartisipasi dalam acara agenda penguatan kompetensi tersebut.
Kegiatan yang diinisiasi oleh LPPM IPMAFA terdiri dari dua agenda, pertama seminar hasil penelitian dan PkM dari program hibah internal pada tahun 2022; kedua strategi pengajuan proposal hibah penelitian dan PkM bagi dosen.

Dalam sambutannya, Ketua LPPM IPMAFA, M. Sofyan Alnashr, memberikan laporan perkembangan penelitian, PkM, dan publikasi ilmiah dosen IPMAFA rentang 2019-2022. Ia memberikan apresiasi karena adanya peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah dosen sehingga menunjang akreditasi kampus. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan jumlah dosen tetap IPMAFA maka peningkatannya masih rendah. "rasio publikasi dibandingkan jumlah dosen 1;1,05 pertahun yang artinya jumlah publikasi sama dengan jumlah dosen, jumlah ini harus terus ditingkatkan", imbuhnya.

Wakil Rektor bidang Akademik, A. Dimyati, memberikan sambutan dengan mendorong dosen untuk terus meneliti, mengabdi, dan mempublikasikan karya sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara khusus juga berpesan adanya karantina bagi penerima hibah penelitian dan PkM dengan tujuan menjamin kualitas luaran berupa artikel jurnal sesuai standar internasional. "selain publikasi internasional, penerbitan buku ajar harus digalakkan pada tahun ini dengan setidaknya setiap prodi menghasilkan buku ajar", tambahnya.

Sesi pertama acara ini yakni seminar hasil penelitian dan PkM dosen tahun 2022 dimana terdapat 8 (delapan) hasil penelitian dan PkM yang diseminarkan. Dari 8 luaran, 6 (enam) laporan dari bidang penelitian dan 2 (dua) luaran PkM dipresentasikan dan didiskusikan secara paralel di hadapan peserta. Tema-tema luaran hibah LPPM IPMAFA cukup beragam, ada yang mengkaji pemikiran tokoh/Kiai, penelitian filologi naskah Kajen, pengembangan media pembelajaran, wisata halal, hingga peningkatan literasi bagi anak. Beberapa luaran telah dipublikasikan dalam berbagai jurnal terindeks Sinta dan DOAJ, sementara beberapa lainnya masih menunggu proses publikasi di jurnal.

Ketua LPPM juga berpesan supaya karya yang layak untuk dijadikan kekayaan intelektual supaya segera diproses pengajuan HAKInya. "selain HAKI, luaran yang bisa dijadikan pilihan yakni diterbitkan dalam bentuk buku, dan Mafa Press siap memfasilitasi proses ISBN dan penerbitan buku", Sofyan menambahkan

Pendampingan Pengajuan Proposal Hibah

Sesi kedua acara ini dimulai pukul 13.00 - 15.00 WIB yakni sharing tips dan trik proposal penelitian dan PkM supaya mendapatkan hibah, baik internal maupun eksternal. Sesi ini menghadirkan dua narasumber penerima Bantuan Litapdimas Kemenag RI tahun 2022, yaitu Inayatul Ulya, penerima bantuan Penulisan Buku Berbasis Riset, dan A. Dimyati, penerima bantuan kluster Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Pesantren dan Madrasah. Tujuannya untuk berbagi ide dan trik supaya proposal yang diajukan dapat diterima.

Inayatul Ulya berbagi pengalamannya supaya proposal bisa tembus Litapdimas misalnya, yakni dengan menata niat dan mencintai profesi sebagai dosen terlebih dahulu. Dengan adanya cinta profesi maka kewajiban meningkatkan kualitas diri dengan meneliti, mengabdi, dan berkarya akan terasa mudah dan ringan. "supaya proposal kita diterima harus menunjukkan novelty atau kebaruan dan memiliki kajian yang menarik. Ada proposal yang judulnya unik dan menarik malah lolos karena adanya analisis atau pendekatan yang menarik pula" imbuhnya.

Selanjutnya Dimyati menambahkan terkait alur pengajuan supaya tidak kaget dan bingung. "pertama sesuaikan dengan bidang keilmuan kita supaya lebih paham dan dapat bernilai dalam peningkatan akademik. Kedua pahami regulasi, setiap kluster memiliki regulasi yang berbeda maka memahami regulasi mulai dari syarat pengajuan, luaran, hingga outcome dari sebuah kluster menjadi poin pokok yang harus diperhatikan". Menjadi dosen harus terbiasa dengan saran dan kritik, di satu sisi kita menjadi dosen dan penguji yang biasanya memberikan kritik, ketika menjadi penerima bantuan siap-siap dikritik oleh reviewer.

Diskusi dilanjutkan mengalir dengan seluruh peserta yang nampak antusias mengikuti sejak sesi pagi. Kegiatan ini menjadi titik awal tahun 2023 bagi Ipmafa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas luaran penelitian dan PkM dalam bentuk publikasi ilmiah. Outcome-nya ialah akan menambah sitasi karya karena banyaknya publikasi sehingga kewajiban dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak hanya bermanfaat untuk civitas akademika IPMAFA tetapi juga bagi masyarakat luas.

***

(msa)
Penguatan Kompetensi Dosen IPMAFA Penguatan Kompetensi Dosen IPMAFA Reviewed by Pendidikan Autentik on 00:25 Rating: 5

No comments:

Theme images by sndr. Powered by Blogger.