Antropologi Wakaf, Pendekatan Baru tentang Wakaf

Sekolah riset perdana yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPMAFA berjalan dengan lancar dan gayeng. Sekolah riset menghadirkan Zaenurrasyid, MA sebagai narasumber. Tema yang dibahas tentang ”Gerakan Filantropi Wakaf Masjid-Masjid Agung Jawa Pesisiran”.


Bertempat di ruang meeting IPMAFA, sekitar 15 dosen dan jajaran pimpinan IPMAFA hadir dalam forum tersebut termasuk Wakil Rektor I IPMAFA, Ahmad Dimyathi, M. Ag.

Dalam sambutannya,  Warek I Bidang Akademik tersebut menyampaikan betapa pentingnya program sekolah riset bagi dosen-dosen IPMAFA. Program ini ternyata sudah diimpikan oleh Warek 1 beberapa tahun yang lalu dan alhamdulillah dapat terlaksana pada Sabtu 9 April 2016 di ruang meeting IPMAFA.

Terkait fenomena filantropi Jawa Pesisiran, narasumber yang biasa disapa Rosyid ini menyinggung soal metode antropologi. Dalam penelitiannya, ada temuan penting terkait tipologi pemahaman Kiai-Nadhir Wakaf masjid-masjid agung Jawa Pesisiran. Tiplologi ini meliputi tekstual normatif, tekstual klasik, dan kontekstual moderat.

Rosyid menjelaskan tentang Kiai Nadhir yang bertipologi tekstual normatif bahwa mereka masih kuat memegang teks klasik kitab kuning dalam pengelolaan wakaf di masjid. Perbedaan tipologi ini berdampak pada manajemen wakaf itu sendiri. Dari ketiga tipologi tersebut dapat menghadirkan tatakelola wakaf yang tradisional, semi profesional dan profesional. 
Antropologi Wakaf, Pendekatan Baru tentang Wakaf Antropologi Wakaf, Pendekatan Baru tentang Wakaf Reviewed by Admin on 22:33 Rating: 5

No comments:

Theme images by sndr. Powered by Blogger.